MENGENAL ROMO EDMUND PRIER


 Mengenal Edmund Prier, Romo Asal Jerman yang Menambatkan Hati di Yogya.


Musik dan Umat


Nama Karl-Edmund Prier menggema kencang di dunia musik liturgi Katolik Indonesia. Selain liturgis, Romo Prier melayani umat melalui musik dengan menjadi guru dan dosen musik, pengarang lagu gereja, hingga mengaransemen lagu.
Namanya tercantum dalam berbagai buku lagu gereja. Sebut saja rangkaian lagu Misa Raya II, juga Hendaklah Langit Bersuka Cita yang ia ciptakan pada 1967 dan kemudian menjadi deretan lagu yang kerap dikumandangkan di gereja-gereja.

Romo Prier telah mengenal musik sejak usia belia. Melewati masa kecilnya di Jerman, Prier telah mendengarkan dan mempelajari aliran musik klasik sejak usia delapan tahun.
Perkenalan di masa kecil itu menumbuhkan cinta mendalam pada musik, mendorongnya untuk belajar organ dan piano. Pendidikan musik Prier lalu berlanjut saat ia terpanggil menjadi imam dan bergabung dengan Societas Jesu atau Serikat Yesuit--salah satu ordo dalam Gereja Katolik Roma.

Minat Prier untuk belajar musik semakin berkembang saat ia diutus menjadi misionaris di Indonesia pada 1964. Ia jatuh cinta pada lagu-lagu tradisional yang ia dengar di tanah pelayanannya--Indonesia.
Cinta Prier pada musik tradisional Indonesia lantas diwujudkan dengan menciptakan lagu-lagu inkulturasi--memadukan budaya lokal dalam musik--dan berharap gereja akan semakin semarak dengan kehadiran lagu-lagu bernuansa kedaerahan.

Ia pun mengusulkan untuk membentuk sebuah pusat musik liturgi. Ide itu diterima baik oleh pimpinan Serikat Yesuit.
Hingga akhirnya Prier menambatkan hati pada Yogyakarta, sebab kota itu sangat menjunjung budaya Jawa dibanding kota-kota lain yang ia tahu. Di Yogya, Pusat Musik Liturgi lantas didirikan pada 11 Juli 1971.

Pusat Musik Liturgi Yogyakarta menjadi rumah bagi para umat Katolik yang ingin mengembangkan pendidikan musiknya. Prier membina khusus para jemaat yang ingin menjadi organis andal. Untuk itu, ia membuka program pendidikan organis selama tiga tahun.
Tak berhenti sampai situ, bara semangat Prier dalam bermusik disambut baik oleh Paul Widyawan, seorang kerabat yang turut andil dalam perkembangan dunia musik Indonesia. Maka, Prier dan Paul berkolaborasi membentuk Paduan Suara Vocalista Sonora di Yogyakarta.

Begitu besar kasih dan pelayanan yang Prier berikan bagi musik liturgi dan gereja di Indonesia. Setiap nada yang ia dentingkan melalui organ pipa dan pianonya akan terus mengalun lembut, menambah syahdu tiap doa yang terdaras di sudut-sudut gereja.

Sumber : https://kumparan.com/kumparannews/mengenal-edmund-prier-romo-asal-jerman-yang-menambatkan-hati-di-yogya/

Related

artikel 8818337954677874347

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Blogger news

item